Bagaimana cara membuat bibit timun sendiri? Sebagai tanaman budidaya, timun kerap dimanfaatkan buahnya sebagai bahan pangan. Buah timun banyak mengandung air sehingga rasanya pun segar. Selain dimakan begitu saja sebagai lalapan, timun pun bisa dimasak menjadi acar atau sup. Tak heran, permintaan pasar akan buah mentimun ini tergolong cukup tinggi.
Menanam timun pada dasarnya tidak terlalu sulit karena tanaman ini cocok dipelihara di berbagai kondisi lingkungan. Anda bisa memperbanyak tanaman timun melalui biji. Cukup dengan mengambil biji dari buah yang sudah benar-benar matang, lalu tanamkan pada media yang sesuai. Tidak perlu menunggu waktu yang lama, Anda pun dapat memanen buah-buah timun yang dihasilkan oleh tanaman tersebut.
Panduan selengkapnya mengenai cara pembuatan bibit timun akan kami jelaskan sebagai berikut!
Alat dan Bahan :
- Buah timun
- Polybag
- Tanah
- Pasir
- Pupuk kandang
- Pisau
Langkah-langkah :
- Siapkan buah timun yang kondisinya sudah benar-benar matang. Ciri-cirinya yaitu buah tersebut memiliki kulit yang berwarna kekuning-kuningan, tekstur buahnya lunak, dan biji buah terasa keras.
- Gunakan pisau untuk membelah buah timun secara melintang menjadi dua bagian. Ambil semua biji timun, lalu rendam di dalam air selama seharian.
- Biji-biji timun yang tenggelam menandakan kalau biji tersebut mengandung nas sehingga bisa tumbuh menjadi tanaman. Kumpulkan semua biji tersebut, kemudian cucilah di bawah air yang mengalir untuk menghilangkan lapisan lendir.
- Biji-biji timun yang sudah dipilih lantas dikeringkan selama 3-5 hari. Hindari menjemurnya di bawah sinar matahari langsung karena bisa merusak biji tersebut. Disarankan Anda cukup mengangin-anginkannya saja.
- Siapkan polybag yang berdiameter sekitar 5-8 cm. Buatlah media tanam yang terdiri atas campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Setelah itu, masukkan media tanam tersebut ke dalam polybag hingga terisi penuh. Setiap polybag bisa diisi dengan 2-3 biji timun.
- Pemeliharaan selama masa pembibitan dilakukan dengan menjaga kondisi media tanam agar selalu dalam keadaan lembab. Penyiraman dilakukan dengan memperhatikan kondisi cuaca. Bibit timun bisa dipindahkan ke lahan setelah tingginya sudah mencapai 8-10 cm atau mempunyai daun sebanyak 2 helai.